Sebagai seorang penulis cerita silat atau wuxia, Jin Yong telah menulis 15 cerita silat baik dalam bentuk novel panjang, novella maupun novelette. Sebagian besar cerita mengetengahkan tema patriotisme, balas dendam dan pengkhianatan. Jin Yong juga pernah memasukkan plot perburuan harta karun ke dalam novel wuxia buatannya. Tercatat ada 4 novel yang memiliki plot perebutan harta karun.
Uniknya, plot perebutan harta karun ini ditempatkan Jin Yong dalam novel yang mengambil setting cerita berdekatan yaitu akhir dinasti Ming (sekaligus awal dinasti Qing) hingga puncak kekuasaan dinasti Qing. Bahkan keempat novel ini memiliki hubungan dengan adanya tokoh dari dalam novel satu disebutkan di dalam novel lainnya.
Sebenarnya novella White Horse Neighs in the Western Wind (Kuda Putih Menghimbau Angin Barat) juga memiliki plot perebutan peta harta, hanya saja tempat yang dirujuk dalam peta tersebut tidak menyimpan harta karun berharga melainkan benda-benda seni budaya. Oleh sebab itu novel ini saya keluarkan dari deretan novel Jin Yong dengan plot harta karun.
Kita mulai dari setting cerita era yang paling awal dan di akhiri era paling modern.
1. Sword Stained With Royal Blood
Setting cerita (1630-1645):
Dinasti Ming (era Kaisar Chongzhen), Dinasti Shun (era Li Zicheng), Dinasti Qing (era Huang Taiji)
Asal Harta Karun:
Kaisar Jianwen adalah kaisar kedua dinasti Ming. Pada tahun 1402, pamannya pangeran Yan alias Zhu Di memberontak dan menyerang istana kaisar di Nanjing. Pihak Kaisar Jianwen kalah dan Jianwen melarikan diri. Tapi sebelumnya pengikut setia kaisar Jianwen, Xu Huizu anak sulung jenderal Xu Da berhasil melarikan dan menyembunyikan harta istana di ruang bawah tanah rumahnya untuk kaisar Jianwen.
Plot Cerita:
Pendekar Ular Emas Xia Xueyi mencuri 3 pusaka milik Wudu Jiao (Sekte Lima Racun), salah satunya adalah peta harta karun. Setelah tewas, Xia Xueyi mewariskan seluruh harta pusakanya pada orang beruntung yang menemukan tempat persembunyiannya. Kebetulan sekali tokoh utama cerita ini Yuan Chengzi tanpa sengaja menemukan gua tempat persembunyian Xia Xueyi.
Dibantu Xia Qingqing, putri tunggal Xia Xueyi, Yuan Chengzi menemukan harta karun Kaisar Jianwen dan Yuan Chengzi memutuskan untuk menggunakannya sebagai dana pemberontakan demi menggulingkan kekuasaan dinasti Ming yang korup.
2. The Deer and The Cauldron
Setting Cerita (1660-1670an):
Dinasti Qing (era Kaisar Kangxi)
Asal Harta Karun:
Ketika balatentara Manchu berhasil masuk, menyerbu dan menaklukkan daratan tengah China, mereka menjarah banyak barang-barang berharga dan menyimpannya di lokasi rahasia di timur laut. Peta harta dibagi menjadi 8 dan disimpan di dalam 8 buku Sutra Buddha 42 Bab. Kedelapan Sutra tersebut diberikan pada 8 pemimpin pasukan delapan bendera Manchu.
Plot Cerita:
Para komandan pasukan 8 bendera pemegang Sutra Buddha 42 Bab berisi pecahan peta harta karun, diberikan info bahwa lokasi yang ditunjukkan di daerah Heilongjiang itu berisi “Urat Nadi” wangsa Manchu. Jika ditemukan musuh dan diambil berarti hancurlah kekuasaan mandat surgawi yang dipegang wangsa Manchu dinasti Qing. Sutra dan info urat nadi wangsa Manchu diwarisi turun temurun komandan pasukan delapan bendera.
Hanya kaisar yang tahu bahwa lokasi yang ditunjukkan peta sebenarnya berisi harta karun jarahan balatentara Manchu.
Tokoh utama cerita ini Wei Xiaobao berhasil mengumpulkan seluruh peta dan mendapatkan info harta karun dari kaisar Shunzhi yang sedang sekarat. Walau berhasil menemukan lokasi harta, Wei Xiaobao tak mau mengambilnya karena percaya dengan ramalan urat nadi wangsa Manchu.
3. A Deadly Secret
Setting Cerita (1720-1730an):
Dinasti Qing (era Kaisar Yongzheng)
Asal Harta Karun:
Konon Kaisar Yuan dari dinasti Liang (552-555 Masehi) menimbun banyak harta dan menyimpannya di lokasi rahasia. Setelah se;esai, Kaisar Yuan membunuh semua orang yang mengangkut dan mengetahui lokasi harta sehingga hanya kaisar Yuan sendiri yang tahu lokasi harta tersebut.
Ketika dinasti Liang Selatan runtuh dan kaisar Yuan terbunuh, tentu saja tak ada orang yang tahu dimana letak timbunan harta karun kaisar Yuan. Lokasi harta karun tersebut hilang selama lebih dari seribu tahun….. hingga seorang biksu yang tinggal di kuil Tianning daerah Jingzhou tak sengaja menemukannya.
Plot Cerita:
Lokasi tempat penyimpanan harta karun tidak ditulis dalam bentuk peta melainkan dalam bentuk teori ilmu pedang puisi Tang.
Biksu kuil Tianning yang menemukannya berniat memberikan harta karun tersebut pada organisasi pemberontak Tiandihui sebagai dana pergerakan menggulingkan kekuasaan Manchu dinasti Qing yang menguasai China.
Khawatir rahasia lokasi harta karun bocor ke pihak musuh, sang biksu membuat kode angka yang diinkripsi ke dalam jurus-jurus ilmu pedang perguruannya yaitu Liancheng Jue atau ilmu pedang Puisi Tang sebagai petunjuk lokasi.
Tokoh utama cerita Di Yun adalah salah satu pewaris perguruan Liancheng Jue yang akhirnya berhasil menemukan lokasi penyimpanan harta karun tapi sama sekali tak berminat untuk menguasainya.
Akhirnya banyak tokoh dunia persilatan yang datang menemukannya termasuk gurunya Di Yun. Tanpa sadar bahwa harta karun telah dilumuri racun, banyak tokoh dunia persilatan yang berebut harta karun akhirnya tewas mengenaskan.
4. Flying Fox of the Snowy Mountain
Setting Cerita (April 1780) :
Dinasti Qing (era Kaisar Qianlong)
Asal Harta Karun:
Raja Pemberontak Li Zicheng memimpin pasukannya berhasil merebut Beijing ibukota dinasti Ming, kemudian Li Zicheng mengangkat dirinya menjadi kaisar dinasti Shun dengan gelar Kaisar Yongchang. Sayang tak lama kemudian tentara Manchu berhasil menerobos masuk dan bergerak maju menuju Beijing.
Li Zicheng melarikan diri menuju Xi’an sambil membawa harta rampasan dari istana kaisar Beijing dan menyembunyikannya di suatu tempat rahasia. Peta harta disimpan dalam golok miliknya.
Plot: Cerita:
Para tokoh dunia persilatan bertarung satu sama lain di pegunungan Changbai di timur laut China untuk memperebutkan sebuah peti pusaka berisi golok milik Li Zicheng, raja pemberontak yang berhasil menggulingkan kekuasaan dinasti Ming. Diyakini golok tersebut memberikan petunjuk harta karun.
Para pencari harta ini akhirnya berkumpul di sebuah gedung milik si penjaga harta yang berjuluk Rase Terbang Pegunungan Salju.
Lewat narasi kilas balik, akhirnya terbongkar kisah dibalik perseteruan perebutan harta karun Li Zicheng ternyata berupa kisah pengkhianatan dan pembalasan dendam keturunan dari 4 pengawal Li Zicheng.