Up in the Air – Traveling and Connecting

Life is better with company. Everybody needs a co-pilot
(Ryan Bingham)

Film ini adalah film pertama ditahun ini yang kutonton untuk mendapatkan nilai 4.5/5 dariku. Tak berlebihan memang, karena film ini menampilkan sebuah film utuh yang hampir tiada cacat. Sutradara film ini Jason Reitman boleh dibilang masih bau kencur kalau melihat jumlah film yang dihasilkannya, tapi jika melihat kualitas film yang diarahkannya, anda pasti akan terkesan dengan kemampuannya. Oh ya, kalau melihat nama keluarganya anda mungkin sudah bisa menebak kalau Jason masih punya hubungan keluarga dengan sutradara film komedi terkenal Ivan Reitman. Jason memang anak lelaki satu-satunya Ivan Reitman yang mengikuti jejak ayahnya untuk menjadi sutradara. Film ini adalah adaptasi novel karya Walter Kirn dengan judul yang sama.

Perkenalkan sang tokoh utama Ryan Bingham (George Clooney), seorang motivator ulung umur 30-an tahun yang bekerja sebagai career transition counselor (bingung menerjemahkannya). Pekerjaan utamanya adalah menjadi konsultan bagi para karyawan yang baru dipecat supaya menemukan karir baru lainnya untuk dirintis kembali. Tentu saja sebelum memberikan konsultasi, tugas Ryan yang paling penting adalah memecat karyawan tersebut karena bos masing-masing tak punya nyali melakukannya. Untuk melakukan tugasnya, Ryan harus sering terbang (disebut sebagai flyer) kesana kemari keliling USA sehingga boleh dibilang kalau rumahnya adalah pesawat terbang dan keluarga terdekatnya adalah kru pesawat, dengan target pribadi untuk terbang hingga mencapai total jarak 100 juta mil.

Kehidupan Ryan mulai berubah ketika berbagai kejadian beruntun mulai mengganggu rutinitasnya. Dimulai dari program baru perusahaannya untuk memotong anggaran (memecat karyawan lewat internet) dan menyebabkan Ryan tak bisa lagi sering terbang, mentraining karyawan muda yang punya ide program baru tersebut bernama Natalie (Anna Kendrick), adik perempuannya yang akan segera menikah, hingga masalah Ryan mulai tertarik pada seorang wanita sesama flyer bernama Alex (Vera Farmiga).

Hal yang paling menonjol dalam film ini adalah dialognya yang luar biasa memikat. Sepertinya tak ada satupun adegan yang berisi dialog sia-sia, seluruh dialog berisi dan memiliki arti sehingga kalau terlewatkan sedikit ada kemungkinan akan mengurangi nilai film (aku sendiri terpaksa nonton 2 kali dan yang kedua disertai subtitle). Boleh dibilang, skenario film ini menjadi jagoanku untuk menggondol berbagai macam penghargaan termasuk piala Oscar untuk skenario adaptasi. Yang membuatku cukup terkejut adalah para aktor dan aktris film ini, tadinya aku bingung entah bagaimana caranya seluruh karakter utama film dimainkan dengan sempurna oleh para pemainnya. Ternyata rahasianya cuma satu (revealed by Jason Reitman himself). Seluruh tokoh penting cerita sejak awal memang dibuat sedemikian rupa oleh penulis skenario untuk dimainkan oleh aktor/aktris tertentu. Pendek kata, tokoh Ryan Bingham memang ditulis untuk dimainkan Clooney, Natalie dibuat hanya untuk Kendrick, Alex untuk Farmiga, dst sehingga para pemain lebih mudah diarahkan dan bertransformasi menjadi tokoh yang dimainkannya.

Satu hal yang harus diingat film ini tidak memberikan konklusi apa-apa tentang connection and social relationship in life, jadinya jangan berharap banyak dengan kesimpulan dan tetek bengeknya di akhir film (hal ini menjadi sumber kritikan beberapa kritikus film). Tapi menurut pendapatku, bukankah hal ini malah bisa menjadi renungan masing-masing pribadi karena masing-masing orang mempunyai pendapat tersendiri tentang hubungan sosial. Menurut anda filosofi hubungan model Ryan yang ideal kah? atau model Alex yang memisahkan antara kehidupan real (prbadi) dan profesional (pekerjaan)? atau yang umumnya dilakukan setiap orang seperti Natalie dan adik perempuan Ryan? Menurutku filosofi hubungan model Ryan dan Alex tidak akan ada ujungnya, namun paling tidak mereka bisa hidup didunia mereka masing-masing.

Rating film: 4.5/5
Skenario: 5/5
Akting: 4.5/5
Sutradara: 4.5/5

19 thoughts on “Up in the Air – Traveling and Connecting

  1. Film yang sangat nyinyir seperti film Jason Reitman lainnya. Suka, tetapi masih sedikit dibuat bingung dengan persoalan komitmen, terutama pandangan soal perkawinan. Awalnya kita diajak untuk meyakini perkawinan sebagai sesuatu yang baik, namun adegan Clooney mendatangi Farmiga menghancurkan hal tersebut.

    1. @Zephyr
      Wah, gak tau juga nih. Tapi emang skenarionya mantap banget.

      @gilasinema
      sori, terjaring spam. tp sudah dimerdekakan. 😀
      Aku juga agak tersentak dgn adegan yg mas gil maksud. Sangat tidak biasa dan agak mengganggu alur film romantis umumnya. Tapi aku pikir si Jason emang gayanya kayak gitu. Liat aja Thank you for smoking. Keliatan banget kalau Jason nggak mau ngasih kesimpulan yg mana yang benar dan yang salah. Dia cenderung membiarkan para penonton filmnya mengambil konklusi sendiri. Bagi para perokok, rokok itu tidak haram dan tidak merusak kesehatan, asalkan bisa memberikan alasan kuat dan bukti pembenaran :mrgreen:

  2. kapan rilisnya kah? saya sedikit penasaran sama ini filem setelah kepincut dengan akting Clooney di Syriana 😐

    dan konteks ceritanya sepertinya nyerempet-nyerempet dengan aspek kepegawaian yang lagi pengen saya telisik :mrgreen:

    1. Udah rilis koq awal desember di amrik, malah bajakan mulusnya udah keluar dari akhir desember kemarin. konteks ceritanya yah? aku kutip dari kata2 sutradaranya aja yah

      “The movie is about the examination of a philosophy. What if you decided to live hub to hub, with nothing, with nobody?”

  3. @Gentole
    Ya. Film yang menang festival untuk kategori skenario terbaik (kemaren menang di Golden Globe)biasanya memiliki kekuatan untuk menjadi film bagus.

    @syelviapoe3
    Filmnya sendiri menitik beratkan pada arti sebuah relationship. Baik itu hubungan antara pria-wanita, antara anggota keluarga, antara teman, hingga antara partner bisnis.

  4. udah nonton film ini. bagus sih. tapi kenapa rasanya aku masih suka membandingkan film bagus tuh “minimal” kaya Okuribito, ya? aku suka film ini, tapi pas pulang, sense yang kubawa pulang rasanya masih kurang. entah kenapa. mungkin pas nonton aku lagi pilek banget, jadi nggak konsen. atau memang aku yang lagi dodol ya? :p

    1. @Kris
      Film ini punya kelebihan di skenarionya yg berisi dialog2 keren. Kalau nonton pas lagi gak konsen, kataknya agak sulit dinikmati.
      Okuribito? Itu film dgn tema berat tp dibawakan dengan ringan dan enak buat ditonton. Wajar aja dibilang bagus.
      Bagiku, ada 2 tipe film yang sulit dibikin yaitu:
      1. Film dari skenario ringan dan simple tapi bisa dibikin sutradaranya menjadi film yg bermakna dalam dan mengesankan. e.g. Forrest Gump, (500) Days of Summer
      2. Film yang berangkat dari skenario rumit dan mendalam temanya, tapi sutradaranya bisa mengadaptasi cerita ini menjadi enak ditonton oleh siapa saja, termasuk penonton umum. e.g. Okuribito.

  5. saya mau tanya penulis asli subtitle dan penerjemahnya siapa yah? saya butuh sekali, karena saya memakai film up in the air ini sebagai objek penelitian skripsi saya.. saya sudah dapat subtitle dan terjemahannya dari postingan.. saya sudah googling namun tdk menemukannya.. untuk lebih akurat dalam skripsi saya, saya membutuhkan penulis asli subtitlenya dan penerjemahnya.. mohon bantuannya, terima kasih sebelumnya yaa..

    1. @suci apriani
      subtitle? penerjemah?
      Apa tidak lebih baik menggunakan bahan aslinya sebagai rujukan? Apalagi untuk skripsi yang saya pikir akan ditulis dengan sangat serius, sehingga jauh lebih baik menggunakan bahan baku originalnya yang notabene berbahasa Inggris.
      Toh jaman sekarang pemakaian rujukan media/tulisan berbahasa Inggris bukan hal yang aneh lagi untuk tujuan penelitian.

      NB.
      saya nonton pakai english subtitle spy terasa benar keindahan dialog dalam film ini. mengenai siapa yang menulis subtitle, bisa ditanyakan ke dealer resmi DVD originalnya. Kalau anda nonton via bajakan, maaf… namanya juga barang bajakan, gak bakalan ada yang mau sok ngaku sebagai penulis resmi.

  6. maaf ya, saya meonotonya dr dvd original! namun disana tidak dcantumkan nama penerjemahnya.. oleh karena itu saya mencoba mencarinya di google nama penerjemah asilnya, namun dsana juga tidak ada yang ada hanya berupa postingan.. terimakasih atas jawabannya!

    1. @suci apriani
      wah, gak nyangka kalau anda yg komen lebih dr 3 bulan yg lalu bakalan datang lagi.
      kalau anda nonton dari DVD original, kenapa tidak ikut saran saya 3 bulan yg lalu di komentar atas? Cari dealer resmi DVD original yang tercatat di kotak DVD, hubungi mereka dan tanya. Nama penerjemah mgkn tidak tercantum, tapi nama perusahaan pengganda DVD pasti ada.
      Mengandalkan search engine utk hal seperti ini hanyalah usaha yg sia-sia.
      Lalu bagaimana dgn saran saya utk menggunakan bahasa aslinya? Toh rujukan bahasa Inggris utk skripsi bukan hal aneh.

Leave a comment