5 Centimeters Per Second – Anime tentang cinta pertama

Judul asli: Byousoku 5 senchimehtoru
Sutradara: Shinkai Makoto
Produksi: CoMix Wave Inc (2007)

Judul film anime diatas diambil dari laju jatuh bunga sakura yang diucapkan oleh salah satu tokoh utama yang bernama Akari pada awal cerita. Memang film ini mengambil tema yang berkisar pada jarak dan waktu yang mewarnai perjalanan antar tokoh, bahwa jarak dan waktu merupakan komponen krusial yang bisa mengubah jalan hidup seseorang. Film anime ini dibagi tiga babak masing-masing dibawakan narator yang membawakan cerita mengenai perjalanan hidup seorang pria yang bernama Tohno Takaki beserta hubungannya dengan 2 perempuan yang bernama Shinohara Akari dan Sumida Kanae.

Babak pertama: Oukashou – The Chosen Cherry Blossoms
Narator: Tohno Takaki
Bercerita tentang 2 siswa SD yang baru saja pindah ke Tokyo dan menempati kelas yang sama yaitu Takaki dan Akari. Banyaknya kesamaan membuat hubungan mereka berdua lebih dekat dari pada siswa lainnya sampai akhirnya pada usia 13 tahun, Akari pindah sekolah mengikuti orang tuanya ke daerah Tochigi yang jaraknya lumayan jauh dari Tokyo.
Ketika naik kelas 2 SMU gilirang Takaki yang pindah ke daerah Kagoshima, sehingga Takaki memutuskan untuk mengunjungi dan bertemu Akari sebelum jarak mereka semakin jauh yang memungkinkan mereka berdua semakin sulit bertemu.

Babak kedua: Kosmonauto – Cosmonaut
Narator: Sumida Akane
Cerita berkisar pada saat Takaki kelas 3 SMU di daerah Kagoshima dimana Takaki telah bertemu dengan tokoh baru, seorang cewek teman sekelas yang menjadi narator cerita yaitu Akane. Cerita berfokus pada sosok Akane yang jatuh cinta pada Takaki sejak pandangan pertama.

Babak ketiga: Byousoku 5 senchimehtoru – 5 Centimeters Per Second
Narator: Tohno Takaki
Kali ini Takaki telah lulus sekolah dan bekerja di sebuah perusahaan. Babak terakhir ini diawali dengan Takaki yang masih belum dapat melepaskan dirinya dari bayangan masa lalunya bersama Akari, sedangkan Akari sendiri sudah bertunangan dengan orang lain.

Secara keseluruhan film anime ini tidaklah terlalu mengecewakan walaupun tema yang diambil cukup klise dan sering dipakai oleh film-film drama remaja, yaitu tentang cinta pertama yang sulit untuk dapat dilupakan. Hal ini dipilih oleh sutradara Shinkai Makoto karena Shinkai menginginkan cerita dan suasana realisme dalam anime buatannya kali ini setelah sebelumnya Shinkai dikenal sebagai pembuat film science fiction. Perbedaan yang mendasar adalah 5 CPS lebih banyak bercerita lewat gambarnya yang indah diiringi kalimat mendalam yang dibawakan oleh sang narator. Dialog antar tokoh sangatlah sederhana, mencerminkan dialog kehidupan sehari-hari sehingga kelebihan film yang bertumpu pada perpaduan bahasa gambar dan narasi yang bertutur lebih terasa kekuatannya.

Satu lagi yang membuat saya menambahkan poin setengah untuk film ini. Lagu tema film “one more time, one more chance” yang diputar pada babak ketiga benar-benar membuat hati saya meleleh. Pas sekali untuk membuat kesan hidup manusia berjalan lamban tapi tanpa disadari sebenarnya sangat cepat. Manusia sering saling berhubungan satu sama lain lalu lambat laun berpisah mengikuti jalan hidup masing-masing, bagaikan bunga sakura jatuh perlahan berguguran berpencar dari pohonnya dengan kecepatan 5 sentimeter per detik.

Menarik sekali memandang perjalanan hidup dari kaca mata orang yang berbeda.

Rating: 3.75/5
Gambar: 4.5/5

67 thoughts on “5 Centimeters Per Second – Anime tentang cinta pertama

  1. Gunakan IDWS, ada di sana (indowebster.com)

    Anyway memang ini anime yang dewa soal gambarnya… salut untuk garapan makoto shinkai, selalu memukau 😀

    Menantikan garapan terbarunya…

    @Shin Muhammad. Terus terang aja saya baru 2 kali nonton anime Makoto Shinkai, Kumo no mukou, yakushoku no basho dan yang saya bahas ini. Dua-duanya memang keren.

    Tapi kalo soal cerita, favorit saya tetap duo Ghibli. Belum ada yang mampu mengalahkan cerita khayalan Miyazaki dan gaya realis-ekspresionis Takahata. Maklumlah, karya favorit Shinkai aja Laputa, Castle in the Sky-nya Miyazaki.

    1. bener..aku juga suka semua film Ghibli…
      terutama hotaru no haka, totoro, pom poko, spirited away,ponyo..
      bagus semua pokona..

  2. gambar dan lagunya memang bagus, tapi entah kenapa saya merasa tokoh Tohno Takaki di sini adalah tipe orang yang sedikit gimana ya… *bingung*
    Takaki terlalu terikat dengan masa lalunya, jadi di sana seolah-olah dia adalah orang yang sedang dipermainkan oleh waktu, masa lalu memang bukan untuk dilupakan tapi juga jangan jadikan masa lalu sebagai alasan untuk kita tidak berpindah. Dan saya rasa ada hawa kurang ikhlas pada Takaki di anime ini, ikhlas untuk melepas masa lalunya untuk maju melangkah mencapai masa depan.
    .
    .
    Tapi ada hikmahnya juga buat yang nonton, untuk tidak terperangkap terlalu lama pada masa lalu, waktu terus berjalan tanpa terasa dan hidup pun harus terus berjalan 😉
    ———————–
    @rukia
    udah diralat dgn sukses. :mrgreen:
    Tokoh Takaki menurutku punya karakter manusia biasa yg sulit lepas dr masa lalu. siapapun orangnya, didunia ini mungkin saja ada yg memiliki karakter seperti itu. Walaupun demikian, pada adegan akhir film, Takaki mendapat pencerahan untuk mulai menapakkan kakinya selangkah lebih maju meninggalkan kenangan masa lalunya. Judul dan isi film benar2 ngepas banget perlambangannya.

    kata2 terakhir rukia benar2 pas! jangan lama2 terperangkap karena waktu terus berjalan tanpa ada tombol rewind. 😛

  3. dear all…aq baru ntn ni muvi karena rekomendasi dari teman,,,dan muvinya great banget,,
    sedikit kecewa dengan endingnya krn mereka g ktm,,bener2 menggambarkan sebuar realita pada kehdpn nyata,,,n lagunya keren banget mpe menitikan air mata ntn n dengernyaaaa

  4. Film yang indah ^_^ setuju banget dengan maksud ceritanya karena kita diingatkan kembali jangan terlena dengan relasi di kenangan lama walaupun itu indah karena kenangan yang indah di masa lalu justru bisa membuang masa sekarang dan masa depan.
    Banyak yang hanya ingin mengulang realsi masa lalu dan tidak bisa menerima masa sekarang ini dan tidak bersiap untuk kemungkinan masa depan. Sayang sekali karena seharusnya kita bisa melihat lagi karya-karya Tuhan yang juga besar dalam hidup kita di masa sekarang dan masa depan ^_^

      1. iya…
        rating hotaru no haka 100/100

        ——————————————–

        @wisnu
        Bagiku, Hotaru no Haka dapat rating 4.75/5
        Cerita, gambar, eksekusi sutradara dan tema yang diambil bisa dibiliang sempurna. Cuma satu kekurangnya, walaupun gak terlalu pengaruh pada keseluruhan film: sound.

  5. wahh keren banget ya gambarnya, ama theme song endingnya jga tuh yang bikin poin tambahan buat neh film. Emang klo ceritanya klasik amat, kaya film percintaan lainnnya.
    Tapi overall mantap lah neh film (meskipun blm nonton ^_^) , donlod dulu ah.
    tapi klo tentang anime romance yang laen neh yang bagus The Girl Who Leapt Through TIme , baik dari segi cerita, gambar, ama theme song ending.
    http://animefans-stuff.blogspot.com/2010/09/girl-who-leapt-through-time-movie.html

    1. The Girl Who Leapt Through Time udah saya tonton sekitar 3-4 tahun yang lalu. Filmnya memang keren karena tidak mengadaptasi langsung cerita dari novel aslinya, melainkan membuka cabang cerita baru. Lagipula Makoto sang tokoh utama memakai kemampuan lompat waktu nya untuk tujuan yang bikin penonton ketawa.
      Ending theme songnya memang cukup bagus, tapi aku lbh suka lagu Toki wo Kakeru Shojo dari film live actionnya yang bawakan Harada Tomoyo dgn gaya Bossa Nova(lihat link ini) .

  6. ada recomended anime movie genre drama selain the girl who leapt through time & 5 cm per second ga?
    mau nanya, pas buka blog saya nya emang pas lagi di jepang ya?? kok IP address nya negaranya jepang, ato pelacak visitor nya yg salah neh

    1. Iya. Pas buka blog lagi ada di Jepang :mrgreen:

      recommended anime movie genre drama lainnya? Kalau bicara anime, tentu tak lepas dari produksi Ghibli. Coba aja tonton anime drama Ghibli kayak Grave of the Fireflies, Only Yesterday, Whisper of the Heart, Ocean Waves, dll
      Kalau karya non Ghibli cobain Karya Satoshi Kon seperti Paprika, Tokyo Godfathers. Coba juga Piano no Mori. Yang terbaru ada Welcome to the Space Show dan Colours.

      O iya, drama disini bukan berarti cuma drama romance doang yah.

  7. saya sangat suka dengan film ini.
    saya dapat merasakan perasaan takaki tohno pas saat dia masih belum bisa melupakan akari.
    film ini cocok buat orang yang lagi patah hati.

    saya pertama kali nonton film ini saat saya lagi patah hati. jadi pas nonton terasa banget kisah-kisah sedihnya.

  8. *postingan lama muncul di Google Reader*

    tentang cinta pertama yang sulit untuk dapat dilupakan.

    *jlebbbb*
    Jadi penasaran, dari semua kisah cinta pertama, berapa persen yang tembus sampe pelaminan ya? :mrgreen:

    BTW, I’m starting to despise this anime. u_u

  9. Akhirnya saya bisa nonton film ini tuk berkomentar disini. Senangnya… 🙂

    Yang pertama, gambarnya luar biasa indah. Saya takjub. Musiknya juga menyentuh banget.

    Soal ceritanya sendiri, sebenarnya sederhana saja. Menurut saya tidak ada masalah dengan tidak bisa melupakan cinta pertama. Sayangnya Takaki tidak pernah berusaha untuk menyelesaikannya, sehingga kenangan itu jadi menggantung (terutama setelah surat2an putus). Seandainya dia mau sekali saja berusaha tuk menemui Akari lagi (mungkin setelah lulus SMA dari Tanegashima atau setelah lulus kuliah, sebelum jadi programmer) barangkali akan ada lebih baik. 🙄

    Jawaban itu penting 😉

    1. @jensen

      Akhirnya saya bisa nonton film ini tuk berkomentar disini. Senangnya… 🙂

      Ah… aku jadi gak enakan nih. Film yg saya bahas terlalu alternative yah, sampai susah didapat di tanah papua. kalau kopdaran sama aku, kayaknya jensen bakalan bawa pulang HD external penuh dgn film jepang dan anime 😆

      Yang pertama, gambarnya luar biasa indah. Saya takjub. Musiknya juga menyentuh banget.

      Terus terang aja, soal gambar sampai skrg belum ada yg nandingin keindahannya. Yang nyontek sih ada, tapi yg melebihi sulit dicari. Lagunya? hehehehe… mantap. apalagi kalau yg dengar pernah patah hati, mantapnya di kuadrat 😈

      Jawaban itu penting 😉

      dan menyatakan perasaan itu tak kalah penting 😉

      1. Seandainya dia mau sekali saja berusaha tuk menemui Akari lagi (mungkin setelah lulus SMA dari Tanegashima atau setelah lulus kuliah, sebelum jadi programmer) barangkali akan ada lebih baik.

        This. 😈

  10. nih anime/manga keren banget…menyentuh hati.
    tapi agak sedikit menyinggung hatiku…sejujurnya aku seperti takaki, tidak bisa melupakan 1st love and selalu terbayang dia…walau sudah menyukainya hampir 10 tahun….hehehehe
    pokoknya tak kasih nilai 8.5…..

  11. well, nemu postingan yang bahas 5 centimeters per second, anime yang maknanya bener-bener aku ambil, anime yang based on true story banget (soalnya dari mulai kereta, jarak, dll hampir samaaaaaaaa!) hahaha. berulang-ulang di tonton juga aku nggak bisa bosen hahaha. akari = aku banget hahahahaha *ngaku-ngaku

    music sama soundtracknya sama-sama menggugah. gambarnya keren, apalagi LANGITNYA ❤ awesomeeeee!

    fin, I LOVE 5 CENTIMETERS PER SECOND!

  12. Gw kecewa banget sama endingnya apalagi yang pas di rel kereta. Setidaknya biarkanlah mereka bisa saling melihat satu sama lain walaupun jalan hidup mereka sudah berbeda. Dan juga kasian banget cewe yang suka sama takaki tapi ga kesampaian benar-benar sad ending deh.

  13. setelah nonton film ini, gw kayak diajarin beberapa pelajaran hidup

    ‘First love won’t work’. atau ‘first love + distance = won’t work’

    banyak juga koq yg kecewa sama endingnya karena ternyata mereka sadar kalo cinta pertama mereka sama kayak jalan cerita movie ini. mungkin ga sama sepenuhnya, tapi mereka jadi teringat first love mereka, termasuk gw.
    atau mungkin mereka dan juga gw udah terjebak dalam cerita2 cinta dimana selalu ada happy ending. admit it. dalam beberapa hal, gw pengen endingnya ga begitu karena mungkin jadi terasa ‘masa kayak cerita first love gw? bubar gitu aja?’

    tapi ada juga 1 lagi yg gw belajar, ‘life goes on’.
    kita ga akan bisa terus2an ngelihat ke belakang ke arah masa lalu yg uda jadi kenangan

    dan gw rasa Makoto Shinkai berhasil menangkap esensi cinta pertama. menggebu-gebu sampai lupa kalo suatu hari ini bakal ada akhirnya,
    dan membuat mereka lupa kalo ada orang lain yg ternyata memperhatikan kita kayak di chapter 2. “love is not only blind, but also deaf’

    dan juga, bener kata pepatah, ‘cewe nyimpen cinta pertama mereka di kenangan, laki2 nyimpennya di hati’. makanya kalo cewe inget cinta pertama bisa senyum2, kalo laki mungkin sampe mewek.

    sebenernya kalo dipikir2, film ini mungkin kekuatan utamanya ada di grafis. tapi yg membuat film ini terasa ‘personal’ buat gw karena film ini bisa nyentuh banyak orang dalam perasaan yg berbeda-beda lewat ceritanya yg terasa ‘koq kayak gw ya??’ (yang kalo buat yg belom mengalami mungkin ga merasa). ada yg jadi melow, ada yg senyum2, ada yg agak mewek. ditambah OSTnya yg emang nyentuh.

    mungkin kalo gw boleh bilang, secara hiperbolik film ini adalah impian semua film maker. bisa menyentuh perasaan semua orang yang menonton.

    oh ya, satu lagi yg gw dapet

    ‘when you have chance, say it like you will never meet him/her’

    mendingan malu ditempat daripada nyesel bertahun-tahun

    1. @xeoz
      Wah… ma kasih udah bikin komentar panjang lebar :mrgreen:
      Sebenarnya interpretasi orang yg nonton emang kebanyakan seperti yg anda tulis diatas, hanya saja tentunya berbeda dalam pehahaman berdasarkan “pengalaman” kisah roman masing2 orang. 😛

  14. Pingback: 5 CENTIMETERS PER SECOND « .::. Yusuf The Little Boy .::.

  15. Sebaiknya anda para penggemar film ini juga baca komiknya, karena ceritanya juga lebih diperjelas kalo difilmnya sebenarnya banyak adegan yang kurang jelas diperjelas dikomiknya tapi setelah baca komiknya saya langsung galau 3 hari hahahaha

  16. Pingback: Children Who Chase Lost Voices from Deep Below – A Tribute from Makoto Shinkai « Toumei Ningen – The Reviews

  17. kalian semua tau? gw sampe bener bener nyari lyric and chord gitar tu “one more time one more chance” trus gw bawa nampil di caffe tempat gw kerja,,,and alhasil,,,dapet standing applauseeee,,,horeeeeee,,,disamping tetesan airmata gw teringat kisah yang hampir mirip sama gw,,,

  18. awal2 nonton, udh ketebak nih cerita akhirnya gimana, taunya beda dgn dugaan gw sebelumnya, mantaplah filmnya bener2 romantisme cinta penuh kegalauan….. thanks reviewnya…

  19. 5cm/s belum tamat lho, kalau di komiknya itu baru sampai chapter 10. komik nya baru sampai chapter 11, masih ongoing. semoga aja ending nya cinta tohno dan akari bisa bersatu..

  20. yang ku dapat dari movie ini,first love itu sebenarnya masih bisa diharapkan selama kamu belum ernah tersakiti oleh dia 🙂 ceritanya saya banget ini

  21. Hiks Hiks Hikss… Ini baru pertama kali aku menonton anime yang sampai menembus hati ku paling dalam, air mata terus membasahi pipiku dan tak kan bisa ku usap kembali takkan mungkin… dilupakan semua kenangan indah di masa yang lalu cobalah kau ingat kenangan kita … kumohon kau kembali temani langkah hidupku selamanya di siniii kumohon kau kembalii temani sisa hidupkuu selamanyaa di siniiii
    Grafis nya baguss hampir seperi film 3D tapi masih ber unsur anime
    Tokoh”nya sangat bagus
    Alur ceritanya pun juga bagus
    Tapi sayangnya kenapa mereka tidak di pertemukan untuk selalu bersamaaaa………….!!!
    cerita ini juga sama menceritakan firts love ku
    tentang
    5 CENTIMETERS PER SECOND

    1. sayang cerita sebagus ini tidak dilanjutkan, perusahaannya, Adv klo ga salah pas kena masalah berkaitan dengan finansial ato lisensi.. karena suatu masalah, mereka memutuskan membeli lisensi dari perusahaan yg mendanai dengan total 8,9 mil USD, sekitar 29 judul dan 5 cm per second tidak termasuk yg dibeli oleh Adv,

  22. jujur aja, aku dibuat terpukau oleh gambarnya yang sangat memanjakan mata. Ceritanya juga sangat bagus, kalau penggemar film non jepang nonton film ini, pasti mereka akan berkata film ini sangatlah lambat, tapi disinilah kekuatan anime ini!

  23. film ini bagus.,.,
    ada yg tahu nggak? ketika kakak sumida naik mobil sambil dengerin musik.,itu lagunya siapa yaa..,lagunya bagus

  24. saya lagi download ini movie nih XD duuuh ngga sabar buat nonton XD meskpun telat, tapi ngga apa apa XD

    saya ketagihan sama artworknya setelah nonton KOTONOHA NO NIWA XD Gila, speechless banget deh! XD

  25. gua suka bangett.. kisah ini mengingatkanku dengan seseorang…. yg aku cintai dan aku sayangi.. dialah yang mengenalkanku pada anime ini… akuuuu rindu nonton ber 2 lagi sama diaa… ketika nonton sendiri aku pengen nangissssssssss gara_gara film ini ngingetin akuuu

  26. Pingback: Your Name (Kimi no Na wa) | Toumei Ningen - The Reviews

  27. 2017 masih greget nnton film ini bikin baper kaga ilang apalagi pas masuk adegan trakhir Lagu tema film “one more time, one more chance” yang diputar benar-benar bkin baper 😦

Leave a comment