Produksi: 21th Century Fox
Sutradara: James Wong
Genre: Fantasy Action
Pemain: Justin Chatwin, Jamie Chung, James Marsters, Chow Yuen-fat, Emma Rossum.
Kebetulan sekali aku menonton 2 buah film adaptasi komik secara berurutan. Yang pertama aku nonton Watchmen yang diadaptasi dari komik Amerika berjudul sama karya duet Moore/Gibbons. Yang kedua adalah Dragonball Evolution yang merupakan adaptasi manga (komik Jepang) karya Akira Toriyama. Dalam tulisan ini aku cuma ingin membicarakan tentang bagaimana hasil karya kerja sama Hollywood dan perfilman Hongkong dalam rangka melecehkan sebuah karya manga fenomenal seperti Dragonball.
Sebelum menontonnya aku memang tidak berharap terlalu banyak pada adaptasi Dragonball kali ini. Paling tidak yang kucari adalah hiburan semata. Mengingat salah seorang produsernya adalah Stephen Chow, yang kunantikan dalam film ini adalah kelucuan tingkah Son Goku dan kawan-kawan. Apa lacur, jangankan adegan komedi khas Akira Toriyama muncul dalam film, hiburan yang kuharapkan juga sama sekali tak muncul seperti yang kubayangkan. Justru kebosanan melandaku ketika menonton film yang cuma berdurasi sekitar satu setengah jam ini. Bahkan hanya untuk sekedar film hiburan saja, Dragonball Evolution ini sudah mengecewakan.
Bagi para penggemar manga Dragonball tentunya tak perlu lagi kutulis isi ceritanya dan bagi yang belum pernah baca, agaknya cerita petualangannya tidak terlalu berat dan cukup menghibur. Masalah utama film ini adalah semangat petualangan yang begitu kental digambarkan dalam manga justru cuma jadi tempelan belaka. Yang ditonjolkan dalam film hanya Amerikanisasi kehidupan Son Goku, termasuk gaya setting sekolah Amerika yang “bullying the nerd guys” oleh para “cool guys” dalam film remaja Amerika turut meramaikan film ini. Apa tidak bosan mengulang adegan beginian? Tema hubungan romantis Goku dan Chichi yang unik dalam manganya diganti dengan gaya pacaran anak Amerika. Masih ingatkah anda adegan Chichi yang mengejar-ngejar Goku untuk minta kawin, sedangkan Goku yang polos menganggap kawin itu sejenis permen. Maaf, tidak bakalan ada adegan lucu seperti itu dalam film ini.
Bicara mengenai akting, lebih baik pasrah saja deh. Aktor senior seperti Chow Yuen-fat saja tak bisa berbuat banyak dengan kenyataan parahnya skenario film yang ditulis. Chow Yuen-fat disini cuma mirip pemain lenong yang mau melucu tapi nggak bisa bikin ketawa penonton. Hilang sudah sosok si tua bangka hentai Kame Sennin Muten Roshi yang genit dan lucu. Justin Chatwin yang dipuji sewaktu berperan sebagai anak sulung Tom Cruise dalam film War of the Worlds, dalam film ini seperti lupa cara berakting baik. Hal ini ditambah lebih parah dengan karakterisasi seluruh tokoh yang lemah.
Dan kalau anda berharap adegan tarung yang dahsyat, siap-siap saja kecewa. Mendingan nonton The Forbidden Kingdom-nya Jacky Chan yang paling tidak memperlihatkan adegan kelahi keren dengan jurus-jurus indah atau jurus-jurus lucu animasi Kung Fu Panda. Disini anda akan disungguhkan pertarungan antara penari yang sibuk berdansa saling menyerang tanpa ada semangat memukul lawan tarungnya. Spesial efeknya sendiri walaupun lumayan bagus, tapi sudah biasa dilihat difilm-film lain sehingga terlihat seperti tidak ada keistimewaannya. Bahkan tongkat dan awan kintoun yang identik dengan sosok Son Goku hilang dari layar lebar. Apakah karena produsernya yang orang China tidak mau sosok Son Goku disamakan dengan tokoh Sun Gokong yang memang diambil Toriyama sebagai dasar penciptakaan tokoh Son Goku?
Jadi sebenarnya apa yang ingin dijual oleh film ini? Hanya franchise sajakah? Entahlah, tapi paling tidak menurutku ini hanya sekedar film dengan niat nyari untung gede dengan cara melecehkan manga aslinya dengan membuat film yang asal jadi. Judul filmnya sangat tepat, Dragonball manga telah berevolusi menjadi Dragonball Amerika yang norak dan komersil. Mungkin kelebihan film ini ada dipemeran tokoh ceweknya yang menyegarkan mata seperti Jamie Chung (Chichi) dan Emmy Rossum (Bulma). Persetan dengan akting kaku mereka, tapi kok Muten Roshi tidak sampai tergoda ber-hentai ria dengan dua cewek mulus ini yah??
Rating: 1.5/5
1.5 dari 5? Kelihatannya parah…
Maybe the right way […] to appreciate it is as a New Dragonball of a different dimension...
saya belom nonton, tapi kalo melihat-lihat “hujatan” di berbagai forum dan blog, kayanya emang bener2 parah ini film 😆
dan sepertinya satu2nya hiburan emang cuma pemeran cewe-nya aja ya? 😈
Dragonball adalah manga petualangan terbaik yang pernah ada,
Sayang ya, klo transformer sih ngak apa2 deh.
Walaupun menyimpang dari komik nya, tapi film nya keren banget.
Klo ini kayak nya terlalu berbeda dengan manga nya,
Ini bukan masalah cerita, tapi kesan nya…
jangan2 yang bikin blom pernah baca manga nya
hm…ini film live action goku terbaru ya..blm nonton tentunya.
tapi sy ga terlalu suka dragon ball krn ceritanya terlalu panjang, jadi g suuka itu krn udah bosen aja
tapiiii ini film sangat hentai? masa sih> 😮
oiya btw, mas ando, trims atas komennya di blog saya yg ttg harun yahya, itu topik lama bgt jadi saya baru baca komennya. terima kasih banget atas masukannya…
Hmmmm….
Holywood cuman bagus menggambarkan culture mereka sendiri.
Beginilah kalau tamak.
Nice review!
walah, holywood nyampah lagi. malesbanget.com. btw tenks udah membuat aku gak menghabiskan 25ribu buat nonton film sampah kayak gini.
for holywood, please stop making trash movies. go back to the decades when you made casablanca and gone with the wind. not like now making “disaster movies” (literally and implicitly)
Saya nonton, lalu saya kecewax…
facepalm.jpg
Dia baca komenmu tuk Arm itu. Tulisan sendiri kok lupa? 😆 😆
–ando-kun–
hehe, ketauan klo fast reading, emang cept banget bacanya seh dan baca komen2nya juga..
iya bener kt mas J, saya nyangka ini hentai dari komen anda sendiri juga.. 😛
yah, memang tergantung selera lah, walo sebetulnya saya awalnya suka juga sama dragon ball, trus jadi makin ga suka dan akhirnya ga pernah sy tonton lagi.
nah, klo smallville itu emg udah enek banget skrg ini, dah kepanjangan dan kyknya makin dipaksain ceritanya, padahal season pertamanya bagus banget, i love it.
skrg saya lebih suka ‘prison break’, hehe abisnya si michael nya keren banget seh
rating 1.5/5?
bukannya -1.5/5? 😆
Hahahaha….ketahuan pada suka ngeres 😀
Kalau aku memang dasarnya gak begitu suka kartun Jepang, kecuali Doraemon, jadi film ini gak masuk list. Meski ada favoritku, Chow Yun Fat (yang katanya mirip aku hehehe)
Di Movie Monthly edisi terbaru ada satu halaman yang bahas perlu tidaknya melihat nih film dan membandingkannya dengan Street Fighter.
Versi yang lama bang.
Setuju dengan pendapat anda, memang sepertinya film ini cuma mencatut kesuksesan Dragon Ball aja. sedangkan didalamnya Amerika banget ceritanya. Untuk kedepannya mungkin akan lebih bagus kalau dibuat versi CG aja seperti Final Fantasy.
DragonBall Evolution
http://vidberry.com/dragonball-evolution-divx/
Hwaaa…
Keknya banyak bgt hujatan brtebaran utk film ini. Jd ga semangat nontonnya
Daripada buang2 duit utk ntn di bioskop mending cari DVD bajakan yg ori ajahh…hehehehe
eh, bener tuh mending cari yang bajakan
salam kenal,
http://reatheryan.co.cc
dragonball? mungkin dibandingin sama komik dan film kartunnya tuh. kalo komik dan kartunnya oke banget tuh. dan kalo diadaptasi jadi jelek, pasti keliatan dan mengecewakan banget.
loh?bknny ini adaptasi game ny?
q lom pernah seh maen game ny
tp spt ny cm menang keren z,ceritany aneh
hhhehhhee
disaster movie jg penurunan dari superhero movie,
tp ttep lbh patut dtonton drpd dragonball
😀
Ikutan jadi penggemar dvd bajakan!!! khusus untuk film ini.
Salam kenal semuanya 🙂
….aduhhh font-nya keluarga 7 kerdil bersaudara nih
@bodrox
memang mengecewakan baik bg yg fans maupun yg bukan fans spt saya.
@eka
Adaptasi game 🙄 baru denger tuh gosipnya skrng
@masdiisya
Hidup bajakan
Lam kenal jg
Itu sich Dragonball Revolution bukan evolution. Hurup R-nya ketinggalan kale… 😀
…..Backgroundnya item tulisannya putih (komposisi yang mengganggu) bikin mata gw sakit. No hard feeling Ok!
aduch….ga serru bgt nich filmx kalo ky gitu…
,eding ganti ajah jadi dragon ball norak evolution.
bagus manga aslix lbh keren….and lbh exterme..
gw kecewa bgt…film favorit gw…dijadiin gitu..
hollywood bikin kacau……
parah2……
numpang komen…….
film ini bener-bener menyebalkan.
dibilang action gak seru……..
dibilang lawak gak lucu…..
dibilang petualangan gak juga……….
yang bikin gw gak tidur pulas di bioskop cuma karena ada “buah-buah” yang bergelantungan aja di film nya.
———————-
@mucay
Hehehe… kayaknya lbh cocok dibilang numpang ngomel.
Ngomelin film dragonball nya hollywood
ah nggak jg kok..dilihat secara film sih dragon ball evolution emang total chaos, special fx, sound, script, cast, dll-nya dilihat dari banyak sisi memang ga memuaskan..tp klo dilihat dari betapa absurdnya manga dragon ball untuk diterjemahkan ke dalam live-action, evolution cukup lumayan kok, dan ini terjemahan live-action dragon ball yg terbaik sampe saat ini..coba bayangin aj klo “dragon ball universe” yg jelas2 timeline maupun dunianya ngga berhubungan dengan dunia nyata, diaplikasikan ke sebuah live-action..untuk manga, anime, maupun video game sih ngga masalah, tp klo “dragon ball universe” yg kita cintai itu dibuat jd film, dengan diperankan “manusia”, kayaknya bakal sulit sekali..gimana caranya memasuk-akalkan bumi yg mempunyai satu pemerintahan global, dipimpin oleh satu presiden berwujud anjing humaniod??dengan lingkungan yg dipenuhi naga da dinosaurus berkeliaran di hutan dan kawanan perampok berbentuk serigala dan harimau raksasa humanoid membawa golok??dan lain-lain??selain itu, manga dragon ball yg aselinya itu kan ber-genre petualangan-komedi, semua hal (dari hukum fisika, kontiniuitas cerita, sampe elemen science fiction) yg ada di dalamnya sangat extreme dan ceritanya sangat absurd-panjang-ribet, sekali lagi, sulit untuk diterjemahkan ke live action..denger2 sih itu sebabnya mereka menjudulkan film itu dragon ball : evolution, pasalnya dunia yg jadi setting film itu bukan di “dragon ball universe” melainkan di “dragon ball : evolution universe”..so, my point is, film itu emang bener2 total mengecewakan, khususnya bagi para fanboy dragon ball (trmasuk gua yg ngikutin manga, series, movie, game, dan antek2nya), but you got to give ’em a little credit, soalnya pak stephen chow jg trmasuk fanboy setia dragon ball..at least he tried.. :))
——————-
@silly
Justru unsur absurd manga yg aneh2 itu bikin aku sebel sama film ini. Paling nggak mereka bisa bikin dunia model Starwars yg penuh makhluk aneh plus campuran kondisi futuristik dan prasejarah bakalan bikin film live-action makin oke gregetnya. Toh timeline dan kondisi bumi model Dragonball memang dari sononya “alternative dimension” koq, jdnya nggak perlu dibikin “masuk akal”. Walau nggak perlu bikin semahal Starwars, tp menurutku pengkondisian dunia Dragonball bisa dibuat lebih baik.
Tapi lihat filmnya, ke absurd-an dunia dragonball malah diterjemahkan kedalam film dgn kondisi Goku masuk lingkungan dunia sekolah Amrik (yg udah basi dibikin film). Kalau udah kayak gini sekalian aja bikin spin-off genre horor “I know what Goku did last summer” atau genre komedi romantis “10 things I hate about Dragonball” atau bisa juga yg nyerempet komedi sex kayak “Dragonball Pie 1& 2”.
Mungkin krn James Wong kepengen memasukkan budaya anak muda Amrik ke dlm film, malah jadinya nggak pas. Karena bagaimanapun jg, dunia Dragonball itu lintas budaya.
Mengenai keterlibatan Stephen Chow, ada 2 hal yg bikin aku kecewa berat. pertama sbg produser dari Hongkong, Stephen Chow ternyata nggak bisa bikin adegan laga yg lebih keren dikit. kedua sebagai komedian, Stephen Chow sama sekali nggak bawa pengaruh terhadap suasana “komedi” film.
NB. Aku bukan fans berat Dragonball walaupun baca manga (nggak nonton film). Penilaianku kebanyakan dititik beratkan pada aspek film.
Mending Nonton Dragon Ball Kai (anime series),
ntuh Remake dari Dragon Ball Z, animasinya lebih bagus, keren bnget,
cari sono and download sendiri tonton deh,
moga moga Dragon Ball Evolution yang ada super saiya dan udah diceramahin oleh para fans DBZ/Akira Toriyama’s Fans biar dibuat se-REAL seperti animenya
thanks
———————-
@ryukaiser
gue bukan fans berat DB, jdnya anime DB nggak pernah nonton penuh. cuma baca manga doang.
wuah jadi males nonton neh..
padahal DB kan legendaris banget..
@indr@
Filmnya udah lumayan lama tayang koq, paling kalau masih minat bisa nonton lewat video rental.
film mengecewakan..ditunggu ampe 2 tahun ga taunya jelek bngt
Hahaha! Jangan mimpi ada sekuelnya. Jujur aja, filmnya jalan 20 menit aku dah bosan nontonya. Mungkin cara pandang budaya yang membuat film ini jadi hancur! Mendingan di serahkan ama sineas jepang aja.