Tokyo Jihen (東京事変) alias Tokyo Incidents

Mulai sekarang saya akan mencoba memasukkan beberapa review musik sebagai variasi dari review film, walaupun review film tetap mendapat porsi utama. Sebagai pembuka adalah grup Jazz-Rock favoriteku asal Jepang, Tokyo Jihen.

Sejak datang ke Jepang, sudah bermacam-macam lagu dan berjenis-jenis genre pemusik Jepang yang pernah kudengar, termasuk diantaranya adalah seorang musikus multi-genre bernama Shiina Ringo. Kesimpulan yang kudapat dari corak musik Shiina Ringo adalah dasar musik Pop yang dipengaruhi oleh berbagai aliran lainnya, terutama Jazz dan Rock. Memang cakupan genre musik yang ditampilkan Shiina Ringo sangat luas untuk di definisikan menjadi satu jenis saja. 

jihen

Tokyo Jihen adalah grup band bentukan Shiina Ringo yang memutuskan untuk menghentikan solo karirnya dan membentuk sebuah grup band. Dari sini saja sudah terlihat betapa uniknya Shiina Ringo, saya lebih sering mendengar pemusik yang keluar dari grup band dan bersolo karir daripada sebaliknya. Shiina malah sengaja membuang (lewat operasi) trade mark tahi lalat kecil dipipi kirinya sebagai bentuk keinginan meninggalkan image dirinya sebagai artis solo karir. Shiina Ringo harus diakui sebagai penyanyi dengan karakter berbeda, baik dari penampilan maupun suaranya yang melengking khas.

Awal mulai kenal dengan lagu-lagu Tokyo Jihen ketika seorang teman memberikan mp3 album Tokyo Jihen yang berjudul Kyoiku (2004), lalu disambung lagi dengan dikasih teman yang lain album Adult (2006). Kedua album ini benar-benar menarik perhatian kuping penggemar musik dengan keunikan dan blending genre yang begitu pas. Musik Tokyo Jihen boleh dibilang lebih unik daripada musik Shiina Ringo secara solo dengan pendekatan berbeda karena masing-masing member mampu memberikan bumbu dengan rasa berbeda. Setelah mendengarkan seluruh lagu mereka dalam album terbaru berjudul variety (2007), saya benar-benar terpesona dengan variasi racikan campuran genre yang mereka bawakan. Memang dasar utama genre mereka adalah blending antara Jazz, Rock dan Pop, tetapi disetiap lagu yang mereka bawakan mereka juga memasukkan unsur-unsur lain seperti irama latin (samba, tango, bossanova, dll), etnik jepang, klasik, blues, alternative, funk, bigband, swing hingga musik mars yang membuat musik mereka terdengar semakin kaya tanpa membuat masing-masing genre bentrok satu sama lain.

Coba dengar lagu Bokoku Joucho (sentimen tanah air) yang memasukkan unsur irama tango dan tiba-tiba berubah menjadi musik mars tanpa tumpang tindih. Atau dengarkan blending Jazz-Rock-Pop yang ngepas adonannya dan keren untuk dibawakan secara LIVE dalam lagu Toumei Ningen (Manusia Trasparan). Jangan ketinggalan pula mendengar racikan Tokyo Jihen dalam membawakan Kurumaya-san (Si tukang becak), sebuah lagu berjenis Enka (genre etnik Jepang) yang dibawakan dengan gaya Bigband plus Bossanova dikombinasikan dengan Rock.


Kiri-kanan: Hata, Izawa, Shiina, Ukigumo, Kameda

Satu hal yang patut dicatat, penampilan panggung secara LIVE oleh Tokyo Jihen sangatlah menarik. Mereka memang musisi panggung, bukan sekedar musisi dapur rekaman. Eksplorasi masing-masing anggota terhadap lagu-lagu yang mereka bawakan sangat asyik buat dinikmati. Permainan bass yang ekspresif dan selalu dinamis dari Kameda Seiji, pianis Jazz Ichiyou Izawa dengan gaya permainan yang unik nan atraktif di panggung (walaupun pianis sebelumnya HZM lebih gila-gilaan kalau beraksi diatas panggung), drumming dengan ketukan ritmik dari Hata Toshiki, sentuhan melodi Rock yang di tebarkan Ukigumo (distorsi suara gitar dari lead gitaris sebelumnya Hirama Mikio lebih kasar mendekati Metal), membuat Shiina Ringo cenderung leluasa untuk mengekplorasikan musik mereka di panggung dengan maksimal. Sepertinya mendengarkan lagu-lagu Tokyo Jihen secara LIVE jauh lebih mengasyikkan dan menggetarkan daripada mendengarkan rekaman lagu mereka. Oleh karena itu, contoh lagu dibawah saya berikan bukan dalam bentuk album rekaman melainkan dalam bentuk LIVE.

Jika anda termasuk penggemar musik yang tidak biasa, cobalah dengarkan lagu-lagu yang dibawakan oleh Tokyo Jihen. Warning: Ada kemungkinan anda akan ketagihan.

NB. Sebenarnya saya lebih menyukai formasi lama dari Tokyo Jihen dimana permainan piano HZM diatas panggung yang enerjik membuat penampilan LIVE Tokyo Jihen serasa wah. Sayang pianis Jazz dengan aksi panggung nyentrik ini memutuskan kembali bergabung dengan grup Jazz instrumental bentukannya sebelum bergabung dengan Tokyo Jihen yang bernama PE’Z. Izawa yang menggantikannya sebenarnya juga seorang pianis Jazz yang hebat, hanya saja Izawa lebih sopan diatas panggung dibanding HZM yang heboh. Sedangkan hilangnya sound gitar Hirama yang cenderung keras membuat unsur Rock Metal dalam Tokyo Jihen jauh berkurang, karena gaya Ukigumo lebih cenderung mendekati Blues Rock.

Tokyo Jihen sekilas info.
Genre: Rock, Jazz, Latin, Alternative, Pop, Funk, Enka, Blues, Bigband, Swing, etc.

Recent members:
Shiina Ringo (Vocal and rhythm guitar)
Kameda Seiji (Bass Guitar)
Hata Toshiki (Drum and percussion)
Ichiyou Izawa (Piano and keyboard)
Ukigumo (Lead guitar)

Ex-members:
HZM alias Hiizumi Masayuki (Piano and Keyboard) 2003-2005
Hirama Mikio (Lead Guitar) 2003-2005

contoh beberapa lagu yang menjadi favoritku.
(Silahkan lihat penampilan LIVE mereka lewat youtube)

遭難 (Sounan – Emergency) – Tokyo Jihen dengan HZM (Piano) dan Mikio (Guitar)

透明人間 (Toumei Ningen – Manusia Transparan) – Tokyo Jihen dengan HZM (Piano) dan Mikio (Guitar)

母国情緒 (Bokoku Joucho – Sentimen Tanah Air) – Tokyo Jihen dengan HZM (Piano) dan Mikio (Guitar)

キラーチューン (Killer Tune – Nada Pembunuh) – Tokyo Jihen komposisi anggota sekarang.

26 thoughts on “Tokyo Jihen (東京事変) alias Tokyo Incidents

  1. waduh emang kacau nih koneksinya, fotonya susah ke donlot semuah 😦

    btw, gue dulu sempet mikir bro kenapa koq lagu jepun jarang yg enak (kecuali yg ngetop hehehe), apa mgkin krn cara mereka berbahasa ya yg sulit sekali diakomodasi oleh melodi2x standard dlm dunia musik. Rasanya kalo musik domestik mereka sendiri cocok2x aja soalnya. Apa mgkin itu jg kenapa penyanyi indonesia/malaysia ataupun filipina lebih berpeluang jadi juara kontes nyanyi ketimbang penyanyi jepun. Perlu riset lebih lanjut :mrgreen:

    @Tigis. Wah, kalo foto nggak ke unduh gimana video youtube-nya yg gue kasih buat contoh? Pantesan komentarnya mempertanyakan, rupanya nggak bisa nonton dan dengar aksi Tokyo Jihen yah 😦
    Baca komentarmu brur, jadi inget kasus Asia Bagus dimana penyanyi asia tenggara jadi raja. Jawabannya agak panjang nih, tapi nggak apa.

    Sejarah musik Jepang benar2 tertindih musik Amerika (maksudnya USA), mungkin karena mereka kalah perang sama USA jadinya beberapa aspek budaya Jepang benar2 terpengaruh oleh Amrik. Sampai2 ada masa ketika ada genre ngetop yg bernama “Cover Pop” yang artinya bikin cover version lagu barat tapi semuanya di translate ke bahasa Jepang. Gimana nggak mati tuh kreativitas musik di Jepang sampai akhir tahun 1980-an.
    Baru sekitar 1989-1990 musik jepang mulai bangkit dimana pemusik Jepang mulai banyak membuat lagu orisinil sendiri, terutama Pop dan Rock, walau masih kentara pengaruh musik barat (musik Indonesia aja masih kental pengaruh baratnya). Mereka mulai mengaransemen sekaligus memperbaiki kualitas lirik dan irama. Terus terang aja kalau soal aransemen musik jaman sekarang, Indonesia masih kalah (walau soal kualitas lagu masih tergantung kreativitas pencipta secara personal, tak perduli penduduk negara mana).

    Awal tahun 1990-an mulai banyak muncul band-band yang berkualitas, sebut saja yang masih eksis dan ngetop sampai ke Indonesia seperti L’arc en Ciel dan Glay (Gue fans L’arc en Ciel, tapi kurang suka sama suara vokalis Glay). Hingga sekarang cukup banyak penyanyi Jepang yang ngetop sampai keluar Jepang seperti Utada Hikaru.

    Mengenai nyanyian lirik, mungkin karena mereka kadang memasukkan lagu berbahasa inggris jadinya aneh, ditambah dengan logat orang Jepun yang aneh kalo bicara bhs inggris. Tentu hal ini tidak berlaku pada penyanyi yang memang pernah tinggal diluar negeri khususnya USA dan Inggris seperti Utada Hikaru (New York), vokalis Tokyo Jihen Shiina Ringo (London), vokalis ELLEGARDEN Takeshi (California) atau yang memang blasteran seperti Yuna Ito dan Angela Aki. Gue juga kadang kalau nonton video konser penyanyi Jepang banyak juga yang kualitas vokalnya dipertanyakan. Maklumlah kebanyakan dari mereka memang dipersiapkan oleh agen masing-masing untuk menjadi Idola (dari aspek umum termasuk fashion, tampang cakep, dll). Karena itu gue juga mulai pilih2 penyanyi dan band yang pengen didengar.

    Kalau seperti Shiina Ringo yang memang didikan orangtuanya menyebabkan bakat dirinya sebagai musisi semakin cemerlang sih tak usah diragukan lagi. Bayangin aja sejak kecil udah dicekokin musik Klasik dan Jazz (Bokap dan nyokapnya punya koleksi kaset dan piringan hitam bejibun). Udah gede bergaul sama pemusik sampai jagoan mainin macem2 alat musik, dari yang standar (gitar, piano, bass, drum) sampai yang aneh kayak samisen.

    Untuk Tokyo Jihen, nggak ngerti bahasa Jepang aja udah terpikat sama musiknya. Khan musik bahasa universal, gue juga pas jaman dulu masih kecil ngendengerin lagu2 Bitel, Deep Purple sampai Al Jerreau koleksi bokap kagak ngerti juga asyik2 aja tuh. Walaupun penggemar Tokyo Jihen di Indonesia rada mengeluh, seandainya ngerti liriknya bisa lebih dari sekedar suka sama Tokyo Jihen, bisa cinta mati kali 🙄

    Beruntunglah gue lumayan ngerti. Liriknya asyik2 coy, walaupun ngomongin masalah umum kayak cinta.
    Contoh: lirik lagu Toumei Ningen (Manusia transparan)
    Aku ini manusia transparan
    kupastikan benar2 tembus pandang
    kau tahu kalau orangnya sama aja
    Jalanan penuh gosip beterbangan
    dan aku menyeberangi jalan bagai waktu berhenti
    Punya rahasia emang asyik
    Tapi kalau ketahuan jangan ketawa yah…

    Walah…. panjang gini mendingan bikin artikel baru aja sekalian.

  2. huehehehe kalimat penutupnya sungguh sangat2x benar 😀 Menarik tuh bro kalo dibikin riset dan analisa (dgn berbagai contoh) mengapa penyanyi jepang utk ajang festival agak susah bersaing (yg gue pertanyakan di atas bukan buat urusan ngetop yak, krn ngetop bisa aja krn kemasan doank).

  3. wah kebetulan koneksi lagi kenceng nih. Uda gue liat semua videonya pren. Kalo urusan musik ga ada masalah. Gue jd inget masa2x banyak Light Music Contest jaman SD-SMP dulu pas Indonesia sering bawa pulang gelar 😀 Harus diakuin sound pianonya ngambil kontribusi nyawa terbesar dr keseluruhan musik mereka (dr sample yg lo kasi). Gue paling demen ama suara bass, dan kyknya ritme bass nya enak jg. Satu yg msh jadi masalah di kuping gue ya yg gue bilang sbelumnya, mslh vokal (yg gue pertanyakan sbelumnya bukan kemampuan bermusik ya pren, tp ke urusan vokal). Apa mgkin krn gue belon biasa denger bahasa jepang ya. Kadang bener2x kacau, musik ke sono vokalnya ke sini, ngga matching kalo ga mau dibilang suaranya pas2xan. Tp anyway, melodinya banyak yg easy listening koq. Ini lagu2x mereka harusnya sih gampang banget bisa ngetop kalo emang promosinya bagus :mrgreen:

    @Tigis. Yang gue kasih sampel emang yg rada easy listening koq :mrgreen: supaya para pengunjung tertarik, lagian adonannya pas banget kan campuran genrenya. Padahal masih ada lagu lain yang rada berat ke genre lain, kayak Gunjo Biyori yang campur Punk, atau ada lagu lain yang aroma Jazz oldies kental (jaman2 Ella Fitzgerald, Sarah Vaughn, dkk)

    Pianis nya rada gila, main piano di atas panggung malah locat sana-sini, jingkrak2an, tapi permainannya mantap punya. Ngomong2 pemain bassnya itu produser musik ngetop (boleh dibilang kayak Erwin Gutawa yang mau turun gunung gabung sama juniornya) yang dihormati di Jepang. Kalau sampai musisi senior kayak dia mau ikutan Tokyo Jihen, bisa dibilang proyek Tokyo Jihen sangat menarik bukan?

    Vokal Shiina Ringo memang bukan yg terbaik, tapi masih cukup bagus dan cocok buat nyanyi lagu Jazz standard, apalagi cuma buat nyanyi lagu pop atau campuran genre kayak Tokyo Jihen. Belum dengar Ayumi Hamazaki nyanyi LIVE yah? kuping gue kayak mau congek-an (kabuuurrr, fans Ayumi di Indonesia banyak banget sih). Kalo mau dengar Shiina Ringo nyanyi pake bahasa Inggris coba aja dengar lagu Karada (Body) atau cari di Youtube lagu “Konoyo no Kagiri” pas dia nyanyi bareng abangnya Shiina Junpei. Kalo udah dengar, baru komentar lagi. Kalau memang nggak masuk juga ke kuping, mungkin sebaiknya periksa dulu ke dokter THT pren. 😀

  4. owwh… Tokyo Jihen! Band ini emang unik banget 😀
    Bokoku joucho juga salah satu kesukaanku, terutama bagian melodinya (yang nyisipin melodi klasik di tengah2 lagu mars itu :D)

    Udah liat yang life “Just Can’t Help It”? Asyik tuh. Konsep panggung mereka juga nyantai banget.

    Kalo soal pengucapan bahasa inggris, buatku Shiina Ringo kadang masih gak jelas. Lha wong pas dia nyanyi pake bahasa jepang aja aku sendiri sering gak nangkep kata-katanya (mungkin karena vocab-nya dia bener2 gak umum). Coba deh denger la salle de bain 😀

    @crappuccino. Shiina Ringo tinggal di London nggak lama koq, makanya medok jepangnya masih ada nyangkutnya. Biasanya ada pelatih bahasa Inggris buat ngajarin lafal dan spelling yg benar buat nyanyi koq. Jangan bandingankan dengan Utada Hikaru yang lahir dan gede di New York (bhs Inggris Utada Hikaru setara mahirnya dgn bhs Jepangnya). Atau blasteran kayak Yuna Ito dan Angela Aki (Yang berdua ini malah bhs Inggrisnya lebih jago daripada bhs Jepang, maklumlah mereka sejak kecil bahasa percakapan sehari-hari dgn keluarganya pake bhs Inggris).

    Konsep dan gaya bermain Tokyo Jihen formasi sekarang emang lebih nyantai dibandingkan Tokyo Jihen formasi awal.

    Shiina nyanyi pake bhs Jepang biasa aja koq, tetap pake bhs Jepang biasa tanpa aneh-aneh. Tapi kalo dia lagi ngomong non-formal di TV (kadang malah pas wawancara), aku juga nggak nangkep. Kata temanku dia suka nyampur kalimat pake kata2 Hakata-ben (dialek orang dari Fukuoka). Anggap aja kamu dengar orang Kalimantan ngomong bhs Indonesia dicampur beberapa kata bahasa Dayak, bingung khan…. orang Jepang sama aja koq. 😀

    Tengkyu udah mampir kesini dan bikin komentar

  5. Wuah, ternyata ada juga yang nge-review tokyo jihen!
    Saya suka udah setaunan lebih…habis musik mereka ok.
    Iya bener, bagusan pianis yang lama, lebih banyak atraksinya (bener2 jazz, karena jazz adalah tentang improvisasi bukan?)

    Kalo masalah vokal, ketenaran, dan bahasa…hm…gimana y? ga cuma penyanyi jpg aja kok yang kemampuan vokalnya suka gmn gitu,,indonesia juga suka keterlaluan. apalagi penyanyi amerika! Itulah sebabnya semakin banyak yang tampil lip-sync. Haduh2.

    Dan saya setuju, kemampuan inggris Shina Ringo mungkin bagus, tapi pronounce nya aja agak ga bagus. Mau gimana lagi, lidah mereka susah ngomong r-l. Beda ga kaya vokalis Ellegarden yang ketika pertama saya dengar, saya kira band dari eropa/amerika!

    Kalau gitu sekalian review Ellegarden ya?! hohoho.

    Thx sudah menyebarkan ‘virus-virus’ tokyo jihen di Indonesia^^

    @runa. Soal kemampuan nyanyi, itu bukan tergantung bahasa atau kebangsaan koq.
    Pertama tentu saja tergantung kualitas vokal penyanyi. Mau penyanyi Indonesia, Jepang atau Amerika kalau kualitas vokal jelek yah, nyakitin kuping. Gue sih enak2 aja dengerin lagu Rusia walaupun nggak ngerti bahasanya dan rada aneh sama liriknya, asalkan suara penyanyi dan musiknya enak didengar.
    Kedua, cocok apa nggak sama kuping pendengarnya. Contohnya aja aku tidak menikmati sama sekali musik model Hardcore-punk. Musik metal juga paling kuat heavy metal sampai Metallica, lebih dari itu nggak ngerti. Percuma kalo vokalisnya nyanyi bagus2 tapi pendengarnya nggak ngerti genre musik yg dinyanyiin. Itu namanya nggak nyambung antara penyanyi dan pendengar. Orang yang nggak ngerti tidak bisa menilai ini bagus atau jelek dong.

    Kalau bilang Jazz adalah improvisasi, ada benarnya ada juga nggak benarnya. Jazz masa sekarang memang banyak improvisasinya tapi jaman dulu nggak juga (kategori bigband jaman dulu masih banyak yang main ngikutin tabulasi not balok). Lagian kalau dibilang imrovisasi, kesan Jazz jadi lebih sempit karena jaman sekarang genre lain banyak juga yang main improvisasi sewaktu main musik LIVE. Bukan karena HZM lebih baik dari Izawa, walaupun saya lebih suka atraksi panggung HZM yang gila-gilaan diatas panggung. Malah kalau bicara soal Jazz, gaya permainan Izawa di Tokyo Jihen lebih Jazzy dibandingkan HZM yang cenderung fushion.

    Ellegarden? Aku kurang tertarik sama Punk. Ntar kapan-kapan dibahas deh. Grup Rock yang paling kusuka Laruku, The Pillows, dan Judy and Mary.

    Tengkyu juga udah mampir ke gudang-ku

  6. memang keren lah tokyo jihen…
    kalau yg di video klip Shuraba (versi 2005) itu gitarisnya Hirama atau Ukigumo?
    Thanks udah review Tokyo Jihen!

    @diminix. Shuraba yang klipnya serba putih itu yah? Coba dengerin gaya nge-gitarnya, bisa ditebak koq kalau yang main gitar itu Ukigumo.
    Ma kasih udah singgah dan ngasih komentar

  7. Tokyo jihen emang top abis..pertama kali gw dnger lagu2nya di album adult..gw langsung suka aja ma ni grup band..dan skrg gw lg donlot all things about tokyo jihen…hehehehe..
    nice review..tambah wawasan profil about jihen buat gw..
    oiya, minta izin copy bozzz..okay.!!

    @hYries. Thanks udah berkunjung dan kasih komen. Silahkan, asalkan mencantumkan alamat asalnya

  8. Walah! ikutan coment ah! soalnya gw juga suka banget ma tokyo jihen nich! sejak albumnya yang kyoiku wah menurut gw bagusan albums pertamanya. soalnya! masih formasi aslikan! kedua pianisnya gw suka! apalagi yang pertama HZM alias Hiizumi Masayuki gw sampe ketawa liat HZM soalnya edan edannan pke pianisnya! kalo barat mah Maxims yach!! hahah i love you! oia kabar terbaru dari tokyo jihen gimana? om! denger2 udah mau bubar! padahal gw pengen mereka bikin lagi album! love you ah! thanks mas atas share informasinya!

    @langitka9s. Nggak nyangka kalau penggemar Tokyo Jihen di Indonesia bejibun juga. Soal formasi saya kira tidak ada yang asli atau palsu. Shiina Ringo sendiri lebih suka menamakan formasi awal dengan nama Dai ikki (第一期) atau periode satu dan formasi kedua Dai niki (第ニ期) atau periode kedua. Saya pribadi lebih suka aksi LIVE Dai ikki karena ada HZM, tapi kalau soal musik lebih suka Dai niki.
    Kayaknya kesukaan anda lebih berat ke musik Rock yah? Soalnya sound album pertama Kyouiku, emang lebih berat ke Rock (gara-gara sound gitarnya Hirama).
    Saya malah lebih suka album kedua Adult, yang kombinasinya lebih seimbang dan lebih ke arah Jazz (saya suka jazz sih)
    Album ketiga Variety musiknya rada eksperimental, maklum seluruh anggota turut nyumbang lagu dengan genre berbeda-beda.
    Sebenarnya album solo Shiina Ringo “Heisei Fuuzoku” yang keluar sebelum album Variety bisa dianggap album Tokyo Jihen sesuai rencana awal. Jadi batal gara-gara kaki Hatta, drummernya Tokyo Jihen patah akibat kecelakaan. Tapi member yang lain tetap berkontribusi dalam perbuatan semua lagu plus Saito Neko dan orkestra-nya.

    Koreksi dikit soal pianis edan, kalau musik klasik mungkin Maxim si pianis eksentrik.

    Tokyo Jihen bubar? Saya malah baru dengar dari situ, sampai langsung saya cek ke situs resminya di sini.. Yang ada cuma kabar LIVE show solo dari Shiina Ringo. Dapet kabar dari mana kalau mereka bubar?

  9. Band ini memang mantab!! Jarang banget saya temui band yang kemampuan musikalitas semua personelnya di atas rata-rata, salah satunya band ini. Lihat aja perform mereka kalo lagi manggung. Mantab lah!!

    @Febri
    Setuju berats masbro. Nggak ada kata lain yg bisa mengekspresikan Tokyo Jihen kecuali kata MANTABS!! :mrgreen:

  10. sip2. ukigumo kan suaminya shiina.

    review nya keren. mampir blog ku donk. kita covering lagu nya TJ juga.
    ————————–
    @kai
    setahuku mantan suaminya Shiina itu namanya Yayoshi Junji, orang yg berbeda dgn Ukigumo (nama aslinya Nagaoka Ryosuke). Status Shiina skrg adalah janda satu anak.

  11. Woa~ gugling tentang Tokyo Jihen, eh sampainya ke sini :mrgreen:

    Btw, band ini masih aktif ga ya? Setelah albumnya yang terakhir Variety, sepertinya ga rilis single/album lagi ya 😕

  12. @Mizzy
    ehhh??? maksudnya ini komentar nyasar???? 🙄

    Menurut situs resminya (setelah sekian lama gak di apdet, akhirnya ada apdet terbaru lagi), Tokyo Jihen mau bikin tour nasional seluruh Jepang tahun 2010, buat pemanasannya mereka bakal tampil buat acara tahun baru Countdown Japan. Belum ada kabar rilis single/album baru.

    Biasanya sih kalau bikin tour beginian, mereka mau ngeluarin single baru *berharap dgn sangat*

    NB. Kalau udah gak sabar mau dengar suara Shiina Ringo, bisa dengar lagu terbaru Shiina dari album barunya Sanmon Gossip

  13. Eh.. mmm, saya cuma tak tau kalau Ando-kun pernah bikin review tentang Tokyo Jihen ini :mrgreen: kalau tau kan tak perlu lewat google *ga penting*

    Oh, Shiina bikin solo album toh 😮 . Baru tau saya…

  14. @Mizzy
    Shiina bikin album solo selama Tokyo Jihen masih dalam kondisi hiatus. Tapi kita tunggu aja setelah mereka konser nasional tahun depan, kayaknya Tokyo Jihen bakalan rilis album lagi deh.

  15. br tau kalo ternyata banyak juga yg ngegilain tokyo jihen..
    gw kenal tokyo jihen dr temen gw yg ngasi copy vid. performance dr youtube,..
    pas pertama kali liat, marunouchi sadistic-nya nendang banget bwt kuping gw (gw juga pecinta jazz, hehe)..
    boleh tau dong diskografi band ini?? biar bs update smw lagunya, hehe. tq..

  16. iya Tokyo Jihen emang ga ada matinya!!!
    Pertama gara2 suka Shiina Ringo dulu, makanya denger TJ..
    Di tengah2 banyaknya musik-musik Jepang yang mainstream, hadirlah si Tokyo Jihen yang musiknya ‘kaya’ ini ^___^ meskipun uda ganti formasi (aku first impression nya sama formasi awal mereka sih, dan langsung terpana sama HZettM juga hehehehe), aku juga suka yang formasi baru ini…

    oiya, ralat, itu band-nya HZettM aka HZM aka Hiizumi Masayu-ki , si crazy finger itu namanya PE’Z bukan PEN’Z …. ^_^
    PE’Z alirannya agak2 ska campur jazz gitu, khas banget sama woodbass, synth, trumpet, sax,n ketukan drum nya yang agak ‘rumit’ buat aku….. di situ H Zett M malah feel music nya dpet bget ketimbang di Tokyo Jihen

    btw uda ada lho single terbarunya Tokyo Jihen – Tengoku he Youkoso/Dopamint.. Yg Dopamint riff bass nya kerenn!!

    Thanks uda boleh komen ^^

    1. @vland88
      Thanks buat koreksinya, udah di edit nama PE’Z
      single barunya TJ udah beli bulan lalu koq. Aku suka sama Tengoku he Youkoso, liriknya mantap

  17. Kalo konser tokyo jihen yang paling “WAH” yang mana yah ?

    —————————-

    @yan’z
    Gak tau. Saya belum pernah nonton konser Tokyo Jihen sih.

  18. Kono Band ga Omoshiroi da yo !!!
    Dari Jazz hingga campurannya bener2 enak di kuping, eazy listening…

    Video Clipnya pas ma lagunya..
    Trus video konsernyapun bikin gw terus2an nonton .. hehhehe

    Permainan alat musik, instrument nya top markotob bgt…

    Sukses trus buat Tokyo Jihen (Tokyo Inciddent) GANBATTE KUDASAI !!!!

  19. Tokyo JIhen emang keren banget…
    sayangnya saya agak “telat” buat ngedengerin mereka
    soalnya dulu saya lebih mengikuti solo project-nya si Ringo

    lagu favorit saya..hmm.. shuraba 🙂
    apalagi denger versi live-nya… wah…sugoii!!!

    baidewe ada yang bisa membantu saya mengumpulkan lagu2 tokyo jihen??
    saya butuh sekali ni buat referensi 🙂

    Oh iya, nice review

  20. Awalnya lagi dengerin klip-klip gesu no kiwami otome, tiba-tiba kangen tokyo jihen jadi dengerin tokyo jihen, nyari-nyari live-nya yang lain menemukan ulasan yang menyenangkan ini, membuat saya pengin ikut komentar, hehe.

    Tokyo jihen adalah band nomer satu di tangga musik jepang favorit saya, menggeser l’arc en ciel. Setiap personel mempunyai kemampuan musik tinggi, sense dan warna musikalitas masing-masing pun beda, tapi ketika disatukan alih-alih bertabrakan malah jadi, wow, indah.
    Saya menyebut musik tokyo jihen sebagai, kacau yang harmonis. Walaupun ‘kacau yang harmonis’ itu makin berkurang di karya-karya mereka selanjutnya. Biar begitu, belum ada yang menggeser kedudukan tokyo jihen di tangga musik hati saya sampai sekarang

    Ulasannya menyenangkan mas, bikin nostalgia, hehe

  21. Kembali lagi ke blog ini setelah Tokyo Jihen resmi kembali lagi (yeay!). Gak sia-sia saya nunggu delapan tahun, dari saya SMA sampe lulus kuliah, kerja, dan kuliah lagi lol.
    Makasih banyak mas, gara-gara blog ini saya jadi bisa kenal dengan band yang paling saya suka sepanjang umur.

    1. @Kev
      Sama2. Kemarin pas mereka reuni dan mau konser, udah kecewa gak dapet undian tiket konser.
      Eh konsernya batal gara2 covid-19.
      Gak tau harus ikutan kecewa atau malah senang dapat teman senasib 😂
      Tapi setidaknya dapat hiburan TJ rilis album baru walau cuma EP yg isinya cuma 5 lagu.
      Semoga TJ konser lagi setelah wabah corona lewat.

Leave a comment