Bokuchu: Perang jahil anak SMU vs Polisi Kampung

Judul: Bokutachi to Chuuzaisan no 700 nichi sensou (ぼくたちと駐在さんの700日戦争)
Arti: 700 hari pertempuran antara kami dan sang polisi
Sutradara: Tsukamoto Renpei
Produksi: Gaga Film ( 2008 )
Pemain: Ichihara Hayato, Sasaki Kuranosuke, Asou Kumiko
bokuchu1

Kebetulan sekali aku belum lama habis menonton film ini ketika seorang pengunjung blog datang dan bertanya bahasan tentang film yang diadaptasi dari novel ini. Awalnya, novel yang judul panjangnya disingkat menjadi Bokuchu (dari kata Boku dan Chu) ini adalah sebuah essay yang dimuat didalam sebuah blog tahun 2006 yang diakui oleh penulisnya Kurowa sebagai cerita semi-fiksi pengalaman pribadinya. Essay ini menarik pehatian banyak orang hingga dalam waktu satu tahun sanggup menarik pengunjung dan pembaca tetap hingga 5 juta orang. Pada bulan Maret tahun 2009, bab terakhir menceritakan tokoh utama dan teman-temannya lulus SMU. Cerita bersambung ini akhirnya dibuat dalam bentuk novel hingga diadaptasi menjadi film. Jika cerita aslinya mengambil setting lokasi kampung kecil ditepi kota Nagai, propinsi Yamagata, film adaptasinya memindahkan setting cerita ke sebuah kampung di Karasuyama, propinsi Tochigi.

Cerita bersetting pada tahun 1979 dengan narrator cerita yang menyebut dirinya dengan kata Boku (artinya:aku) tanpa mengungkapkan nama tokoh, hanya nama panggilannya saja yang lebih ngetop dan menjadi trademark dirinya sepanjang cerita, yaitu Mamachari (sepeda emak-emak) karena dia sering bepergian mengendarai sepeda keranjang milik ibunya. Mamachari dan teman-teman satu gengnya dikenal sebagai anak SMU tukang rusuh nomor satu dikampungnya dan tak ada yang bisa lolos dari ulah jahil mereka. Hingga kedatangan seorang polisi yang baru pindah ke kampung mereka dan sang polisi menilang seorang anggota kelompok jahil mereka karena mengendarai motor skuter dengan kecepatan melebihi batas. Tindakan polisi baru ini tentu dianggap kelompok jahil Mamachari sebagai tindakan cari gara-gara, sehingga mereka berencana untuk membalasnya.

Dalam aksinya membalas dengan cara menjahili sang polisi (dipanggil Chuuzaisan), justru Chuuzai balik mengerjai mereka. Sejak itu Mamachari dan kelompoknya merasa ditantang dan mendeklarasikan perang jahil-jahilan terhadap Chuuzai tanpa menyadari kalau Chuuzai adalah lawan berat yang punya ide jahil tak kalah canggih dibandingkan ide jahil Mamachari dan kawan-kawan. Mulailah perang urat saraf hingga perang urat malu antara sang polisi kampung dengan geng Mamachari disepanjang cerita.

Sebenarnya plot film ini tidak terlalu istimewa amat, malah mirip dengan dorama (sinetron Jepang) dengan cerita yang datar begitu-begitu saja. Ditambah lagi tiap cerita dibuat terpisah-pisah dan terpotong satu sama lain seperti tiap bab novel yang ceritanya diadaptasi oleh film ini. Akting pemainnya juga tidak terlampau istimewa, hanya akting Sasaki Kuranosuke sebagai Chuuzai dan Ichihara Hayato sebagai Mamachari yang lumayan bikin cengengesan. Tapi yang membuat film ini istimewa adalah adegan komedinya yang benar-benar bisa membuat penonton ngakak sampai sakit perut. Belum lagi ide-ide kreatif saling berbalas jahil, saling mem-bully antara kedua belah pihak yang walaupun bisa ditebak, tapi tetap saja mampu membuat tertawa terpingkal-pingkal. Sayangnya ketika film mendekati akhir, tiba-tiba saja suasana film mendadak berubah dari komedi menjadi drama mendayu-dayu yang bagiku justru agak mengganggu suasana lucu yang sudah dirancang dari awal dengan baik. Walaupun demikian, film ini tetap lumayan menarik untuk ditonton oleh anda yang suka komedi slaptik nan konyol model Warkop Dono Kasino Indro jaman baheula.

Nb.
1. Chuuzai berarti ditempatkan dan Chuuzai-san berarti orang yang ditempatkan. Dalam konteks cerita ini, sang polisi kampung ditempatkan di pos polisi dan menetap disana sebagai rumahnya, dimana tingkat bawah (lantai satu) adalah pos polisi dan tingkat atas difungsikan sebagai tempat tinggal sang polisi bersama keluarganya. Jika sang polisi menetap ditempat lain, dia bukanlah Chuuzai-san melainkan polisi biasa.
2. Kebetulan sekali tokoh Mamachari dalam film ini punya gaya jalan, ketawa hingga tingkah lakunya mirip dengan teman Jepang yang bernama Hara. Bikin aku ketawa lebih ngakak lagi tuh.
3. Kalau anda mengerti bahasa dan tingkah laku kehidupan orang Jepang sehari-hari, kelucuan film ini akan bertambah dengan sendirinya berdasarkan pemahaman anda.

Rating: 3.25/5

16 thoughts on “Bokuchu: Perang jahil anak SMU vs Polisi Kampung

  1. asem.. ngga nyadar komen di postingan yg lama, ternyata udah dibahas di sini 😛 warii.. 😛
    jadi dari blog -> novel toh 🙂 paling bentar lagi dibikin manga ya 😛 hehe..

    Sayangnya ketika film mendekati akhir, tiba-tiba saja suasana film mendadak berubah dari komedi menjadi drama mendayu-dayu yang bagiku justru mengganggu suasana lucu yang sudah dirancang dari awal dengan baik.

    soalnya kalo ngga dibikin gitu IMO rada susah diselesein ceritanya, jadi dibikin kejadian yg rada luar biasa di akhir cerita biar kesan selese nampol di penonton.. mungkin 😛
    tapi ya emang jadi mendayu-dayu sih 😛

    p.s.
    saya langsung otomatis ngakak pas liat Takenaka jadi juragan kembang api itu gara2 otomatis keinget akting konyol-nya jadi komposer Jerman kampungan (dengan nigongo yg dimedok2in bule) di Nodame Cantabile 😆

    saya juga rada was2, gara2 sempat ngira si Jaime itu cewe = =’ *dan cosplay-nya emang mirip cewe (doh)*
    —————————————
    @Arm
    Operasi kembang api emang ada koq ceritanya di dalam novel/blog, aku cuma ngarep ceritanya nggak usah terlalu didramatisir jadi mendayu-dayu. Mending dibikin lucu-lucuan.

    Takenaka emang bintang film senior di Jepang, setaraf sama ken Watanabe sih. Aku paling berkesan liat dia jadi salaryman yg gila dansa dalam shall we dance (yg versi jepang, bukan versi remakenya jenifer lopez), paling inget pas dia tanpa sadar latihan dansa sendiri di kantor sampai disangka hombreng sama pegawai lain.

    Soal jamie, gue nggak nyangka ada hubungannya sama Bionic Woman, wakakakak……. 😆

  2. [OOT] ada yang bisa nerjemahin komik bahasa jepang gak? mau nya sih gak terlalu mahal. Udah nanya ke lembaga yang profesional. Tarifnya 6 juta. Maaf gak mampu, nih. Komiknya berupa scanlations dragon ball, komplit sampai volume 45.
    ———————————-
    @ Ada yg bisa bantu? saya sendiri belum mampu, lagian nggak ada waktu.

  3. 700 hari pertempuran itu literal? 2 tahun? 😯
    ————————–
    @jensen
    Dalam film sih cuma berisi 108 hari babak pertama pertempuran, akhir filmnya menampilkan awal babak kedua perang jahil yang dimulai dengan gang Mamachari mencuri lampu merah pertanda pos polisi-nya Chuuzaisan.

    1. @purisuka
      Artinya Tomiura Satoshi berhasil memainkan perannya sebagai Jamie dgn baik yah 😆

      O iya, buat konfirmasi purisuka aja nih ttg debat mamachari di blogmu.
      Mamachari itu jenis sepeda keranjang yang populer sering di pakai oleh ibu-ibu di Jepang. Arti harfiahnya sih Mama= ibu ; Chari= Sepeda (bahasa gaul). Dan dalam film ini diterjemahkan menjadi granny bike walau aku lbh suka pakai istilah sepeda emak-emak 😆 Bentuk sepedanya yah, kayak yang dipakai oleh tokoh Mamachari dlm film.

  4. ternyata dari novel toh….pantas aja rasanya waktu nontonitu agak aneh.film ini biar beberapa kali pun tetap aja kocak abizzz…
    sama sekali ga’ nyangka kalo jemie itu cowok..awalnya dah curiga sih..ternyata benar.sayangnya tokoh2 yang lain ga’ menonjol…

  5. Sumpah!nnton film@ bikin ngakak,,ampe berkali2 nnton jg gk bosen2

    oya,mslh Jaime,,ampe berdebat ma kwn gara2 dy tu cew taw cow
    😀

    1. @Vebriyan
      Pertanyaan bagus, mirip dgn pertanyaanku, “knp banyak orang Indonesia yang korupsi pdhl banyak film sejenis pocong dan esek-esek seronok?”

Leave a reply to Sammy Cancel reply